LAPORAN
PRAKTIKUM
ZOOLOGI
VERTEBRATA
“Classis Aves”
Memahami
struktur dasar tubuh burung merpati (Columba
livia)
Hari/tanggal:
kamis, 17 November 2011
Disusun
oleh:
NAMA : AMFRIDA
NPM :
09321019
PRODI :
Pend. Biologi
KELAS : A
KELOMPOK:
2 (B)
LABORATORIUM PENDIDIKAN MIPA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
METRO
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Aves merupakan kelas dalam kingdom
animalia. aves memiliki ciri-ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara
mereka bisa terbang. Hal ini merupakan keunikan tersendiri dari kelompok hewan
tersebut. Aves memiliki beberapa karakteristik yaitu tubuh terdiri atas 4
bagian (kepala, leher, badan, dan ekor), tungkai (ekstremitas depan)
bermodifikasi menjadi sayap untuk terbang, ekstremitas belakang berdaptasi untuk
hinggap, berjalan, dan berlari. Masing-masing kaki memiliki 4 jari-jari, tubuh
tertutup oleh bulu, kaki tertutup oleh sisik-sisik kaki, tidak punya kelenjar
keringat, memiliki kelenjar minyak pada bagian ekornya, ekor tidak memanjang,
tidak memiliki daun telinga, paruh tidak bergigi, skeleton bertulang keras dan
berongga, jantung memiliki 4 ruang dengan sekat yang sempurna, endothermal,
respirasi menggunakan paru-paru dan kantung-kantung udara, fertilisasi internal
dengan telur banyak mengandung yolk dan bercangkang dan inkubasi telur secara
eksternal.
Meskipun burung berdarah panas, ia
berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae
alias keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria.
Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek
cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya,
sayap primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat
digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa
melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah. Burung masa kini
telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk terbang jauh,
dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama
di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat.
Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan
memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya
menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun
tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai
tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang,
digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk. Kesemuanya itu menjadikan burung
menjadi lebih mudah dan lebih pandai terbang, dan mampu mengunjungi berbagai
macam habitat di muka bumi. Ratusan jenis burung dapat ditemukan di hutan-hutan
tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke puncak-puncak
pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai,
tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis
beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya.
Maka dikenal berbagai jenis burung
yang berbeda-beda warna dan bentuknya. Ada yang warnanya cerah cemerlang atau
hitam legam, yang hijau daun, coklat gelap atau burik untuk menyamar, dan
lain-lain. Ada yang memiliki paruh kuat untuk menyobek daging, mengerkah biji
buah yang keras, runcing untuk menombak ikan, pipih untuk menyaring lumpur,
lebar untuk menangkap serangga terbang, atau kecil panjang untuk mengisap
nektar. Ada yang memiliki cakar tajam untuk mencengkeram mangsa, cakar pemanjat
pohon, cakar penggali tanah dan serasah, cakar berselaput untuk berenang, cakar
kuat untuk berlari dan merobek perut musuhnya.
Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan reptil.
Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan reptil.
B. Tujuan
- Agar dapat mengidentifikasi bentuk luar tubuh Columba livia
- Agar dapat mengidentifikasi topografi alat-alat visceral Columba livia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Soman (2005) menyatakan bahwa Aves merupakan
kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves atau burung memiliki ciri umum
yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang. Kelas aves merupakan
satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu. Salah satu contoh dari aves
tersebut adalah Columba
livia. Columbia livia
merupakan spesies hewan bertulang belakang (vertebrata) dari kelas aves yang
mempunyai bulu dan dapat terbang.
Menurut
Radiopoetra (1996) menyatakan bahwa Dilihat secara keseluruhan bagian eksternal
dari Columba livia memiliki tubuh yang terdiri atas caput (kepala),
cervix ( leher), truncus (badan), cauda (ekor) dan extrimitas (alat gerak).
Selain itu, Columba livia memiliki bulu-bulu dengan
bagian-bagiannya.pada bagian caput Columba livia ini memiliki
paruh yang tidak bergigi yang dibentuk oleh maxilla dan mandibula. Selain itu
juga terdapat nares (lubang hidung), cera, organon visus, dan porus acusticus
externus. Nares terdapat pada bagianlateral rostrum bagian atas. Cera merupakan
tonjolan kulit yang lemah pada basis rostrum bagian atas. Organon visus
dikelilingi oleh kulit yang berwarna kuning kemerah-merahan, selain itu terdiri
dari pupil dan membrane nicyitan yang terdapat pada sudut medial mata. Porus
acusticus externus terletak disebelah dosa-caudal mata dan membrane tympani
terdapat di sebelah dalamnya berguna untuk menangkap getaran suara.
Menurut Jasin (1984) menyatakan bahwa Bulu adalah ciri
khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh
aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh,
yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula
dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu
melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan
lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu
menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan
penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak
dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses
pengeringan pada perkembangan selanjutnya.
Menurut
Kant (2001) menyatakan bahwa Bagian internal pada aves tersusun dari
beberapa organ vital seperti hepar, vesica fellea, ventriculus, lien,
intestinum, coecum, dan vesica urinaria. Selain organ-organ tersebut diaphragm
yang terdiri dari centru tendenium yang mengkilat dan berwarna putih, pars
muscularis, dan porus. Bagian diaphragm yang terlihat setelah pemotongan pada
pangkal menunjukkan adanya bagian-bagian sebagai berikut 1.) costae verae
2.)costae spuriae 3.) costae fluctuantes 4.) sternum.organ-organ dalam yang
terdapat dalam tubuh Columbus livia akan membentuk beberapa system yaitu
system pencernaan, system respirasi, system urogenital, system nervosum, system
integumentum, dan system transportasi.
Menurut Anonymus (2011) menyatakan bahwa
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki
bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan
di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.Burung
berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur
reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung
seperti burung
maleo dan burung gosong,
menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai
yang panas, atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-burung
ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas
bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan
reptil.Akan tetapi kebanyakan burung membuat sarang, dan menetaskan
telurnya dengan mengeraminya di sarangnya itu.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan bahan
Alat
:
¶
Pinset
¶
Pisau
¶
Gunting
¶
Lup
¶
Papan parafin
¶
Jarum
¶
Lap
Bahan:
«
Burung merpati (Columba livia)
«
Vaselin
B. Cara kerja
1. Studi tentang betuk luar tubuh Columba livia
·
Menggambar bentuk luar tubuh preparat,
sehingga menjadi jelas informasi mengenai bentuk tubuh, pembagian wilayah tubuh
dan alat-alat tubuh bagian luar.
·
Memberi keterangan lengkap bagian-bagian
dari:
Ø
Caput: rostrum, nares anteriores,
organon visus, porus acusticus externus, cera/pial, dsb.
Ø
cervix
Ø
Truncus:dorsum, pectoral, ventrum/abdomen,
extrimitas anterior/cranialis, extrimitas posterior/caudalis, uropygium,
papilla glandula, uropygialis, cloaca, sejumlah bulu (plumae, plumulae,
filoplumae.
Ø
Cauda: dengan sejumlah bulu ekor.
·
Melengkapi pengamatan inspection
terhadap masing-masing bagian organ secara detil : struktur bulu, mata,
telinga, extrimitas, jari kaki, paruh, cera dll.
2. Studi tentang topografi alat-alat
visceral Columba livia (sectio)
·
Mematikan dahulu preparat dengan uap
chloroform/eter sebgai pembius atau menyembelihnya dengan menggunakan pisau
tajam dengan mengusahakan jangan sampai banyak alat tubuh yang rusak..
·
Merpati yang sudah mati, bulu-bulu di
daerah servix, sternum dan abdomen perlu dibasahidengan air, sehingga bulu-bulu
tadi tidak beterbangan sewaktu dicabuti; menyiapkan kantong kresek untuk
menyingkirkan bulu-bulunya.
·
Melakukan pembedahan diatas papan bedah/
bak parafin. Kulit yang membalut leher, dada dan perut dilepaskan. Pada pangkal
leher atau sebelah depan dada terdapat tembolok. Kulit disinilengket dengan
dinding tembolok tersebut, karena itu pengelupasan kulit harus dilakukan
hati-hati supaya tembolok tidak robek. Pembedahan mula-mula dilakukan pada
otot-otot dada sebelah luar sepanjang sisi kiri kanan christa sterni bagian depan belakang. Melakukan
dengan pisau dan jangan terlalu dalam agar tidak mengenai otot dada sebelah
dalam. Melakukan pembedahan berikutnya kearah
samping dari dada bagian depan menyusuri clavicula/ furcula/ tulang
selangka. Sekarang musculus pectoralis mayor dapat dikuakkan ke samping. Untuk
melihat rongga dada dan perut, pembedahan dilanjutkandengan pengguntingan yang
dimulai dari depan cloaca ke sisi kiri-kanan tubuh kearah depan dengan memotong
tulang-tulang rusuk sampai daerah ketiak. Kemudian daerah dada dikuakkan ke
depan, selanjutnya bagian-bagian yang masih melekat dipotong hingga bagian dada
ini terlepas.
·
Mengamati situs viscerum (alat dalam) Columba livia: menentukan jenis
kelaminnya, selanjutnya menggambar dan member keterangan secara lengkap istilah
latin diikuti istilah Indonesia-nya. Mengamati topografi alat-alat dalamnya
dari facies ventralis. Mengamati pula cavum orisnya, mengamti bagian-bagian
maxilla (nares anteriores, christa marginalis, nares posteriors, plica
palatine, fissure choane secundaria, ostium tubae auditiva) dan mandibula
(pharynx, aditus larynges, lingua). Menggambar untuk organ-organ yang tertutup
organ lain dengan garis-garis putus.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Gambar hasil pengamatan
- Inspectio
- Sectio
- System pencernaan
- System respirasi
- Bagian-bagian khusus
- Urogenital jantan
- Urogenital betina
B. Pembahasan
Inspectio
burung merpati (Columba livia) Caput
(kepala).
- Pada caput terdapat alat-alat berikut:
¶ Rostrum (paruh), terbentuk dari
maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian dalam paruh
dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan sebelah luar dilapisi oleh
pembungkus selaput zat tanduk.
¶ Nares (lubang hidung), terdapat
dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares interna pada sebelah dalam dan
nares eksterna pada sebeleh luar.
¶ Cera, merupakan suatu tonjolan kulit
yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas.
¶ Organon visus (alat penglihat), pada
burung dara relatif besar dan terletak sebelah lateral pada kepala dengan
kelopak mata yang berbulu. Iris berwarna kuning atau jingga kemerah-merahan,
sedangkan pupil jika dibandingkan dengan besarnya mata relatif besar. Pada
sudut medila mata terdapat membrana nictitans yang dapat ditarik untuk menutupi
mata.
¶ Porus acusticus externus (lubang
telinga luar), terletak di sebeleh dorso-caudal mata, sedangkan membrana
tymphani yang terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara.
- Cervix (leher).
Pada burung merpati, leher ini
biasanya pendek. Bagian cervix ini merupakan perpanjangan caput sampai ke
bagian truncus. Truncus sebagian besar ditutupi oleh bulu. Pada facies dorsalis
uropygium terdapat papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak
(glanduld uropygialis). Pada bagian. Ekor hanya terdiri dari bulu-bulu yang di
bawahnya terdapat kloaka.
- Truncus (badan).
Truncus pada burung merpati
dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot. Dari kulit akan
muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel
dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat resisten.
Pada uropygium berpangkal bulu-bulu ekor, sedangkan pada facies dorsalis uropygium ada papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak, minyak ini berguna untuk meminyaki bulu-bulunya dan kelenjar minyak disebut glandula uropyglalis.
Pada uropygium berpangkal bulu-bulu ekor, sedangkan pada facies dorsalis uropygium ada papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak, minyak ini berguna untuk meminyaki bulu-bulunya dan kelenjar minyak disebut glandula uropyglalis.
- Caudal (ekor).
Burung dara mempunyai bulu-bulu ekor
yang berpangkal di uropygium.
- Extremitas / membran liberi.
¶ Extremitas anterior.
Berupa ala (sayap) yang skeletonnya
terdiri atas humerus (lengan atas), radius (tulang pengumpil), ulna (tulang
hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan tangan). Pada aves tinggal 2 buah,
yaitu os scaphoideum yang menempel pada radius dan os cunieforme menempel pada
ulna.
Persatuan antara ossa carpalia
(tulang pergelangan tangan) dengan ossa metacarpalia (tulang telapak tangan)
sebagai tempat melekatnya digiti yang ada 3 yaitu jari I, II, III yang
nomor-nomornya sesuai dengan banyaknya ruas jari (phalanges) yang ada.
¶ Extremitas posterior.
Terdiri atas femur, patella, crus
yang terdiri fibula yang pendek dan tibio-tarsus yang merupakan persatuan dari
tulang tibia dan tarsalia. Pes (tulang cakar) terdiri atas meta-tarsus dan
digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung jari terdapat
falcula yaitu kuku untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke muka dan 1
yang mengarah ke belakang.
- Cavum oris (rongga mulut).
¶ Maxilla (rahang atas).
Di sini tidak ada gigi, nares
posteriors (yang menghubungkan rongga mulut dengan rongga hidung), fissura
choanae secundaria, ostium pharyngeum tuba auditiva eustachii, tunggal dan
letaknya di medial. Pada palatum terdapat lipatan-lipatan crista marginalis dan
plica palatini.
¶ Mandibula (rahang bawah).
Terdapat aditus laryngis, lingua
yang sempit, panjang dan dilapisi oleh lapisan tanduk.
- Struktur bulu.
Bulu adalah ciri khas kelas aves
yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi
oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada
reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil
dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke
dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada
kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk
bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral
kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah
sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan
selanjutnya.
Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:
Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:
a.
Plumae
(contour-feathers).
Terdiri atas bagian-bagian :
Ø Calamus (quill) adalah tangkai bulu.
Ø Rachis (shaft) adalah lanjutan dari
calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di dalamnya tidak berongga.
Ø Umbilicus inferior, merupakan lubang
pada pangkal calamus.
Ø Umbilicus superior, merupakan lubang
di bagian distal calamus yang melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis. Saat
masih muda bulunya kedua umbilicus dilalui pembuluh darah untuk memberi makanan
pada bulu muda tadi.
Ø Vexillum (vane), terbentuk dari
barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap barbae
mempercabangkan lagi banyak barbulae, menurut arahnya barbulae terbagi atas :
·
barbulae
yang distal, menuju ke arah ujung bulu/ distal, mempunyai kait-kait (radioli)
untuk mengait barbulae yang proximal.
·
barbulae
yang proximal, menuju ke arah pangkal bulu/ proximal.
b. Plumulae (down-feather)
Biasanya terdapat pada burung dara
yang masih muda, atau yang sedang mengerami telurnya. Plumulae mempunyai
bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak mereduksi, barbae yang
panjang dan fleksibel, serta barbulaeyang pendek.
c.
Filoplumae
(hair-feather).
Fungsinya belum diketahui, berbentuk
sebagai rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan jarak
yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya
terdapat beberapa barbae.
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
·
Tectrices,
bulu yang menutupi badan.
·
Rectrices,
bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai
kemudi.
·
Remiges,
bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
·
Remiges
primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada
metacarpalia.
·
Remiges
secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
·
Remiges
tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah
siku.
·
Parapterum,
bulu yang menutupi daerah bahu.
·
Ala
spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari.
Pada burung heron terdapat bentukan bulu yang khusus yang disebut sebagai bulu powder/ bulu bubuk. Bulu ini hampir sama dengan bulu pada umumnya tetapi barbulaenya terpisah menjadi bubuk halus seperti bedak. Fungsi bulu ini belum jelas, tetapi pada saat burung melumasi bulu dengan cara menjilatinya, bulu bubuk membantu mengisolasi panas tubuh dan membantu menghangatkan telur saat pengeraman.
Pada burung heron terdapat bentukan bulu yang khusus yang disebut sebagai bulu powder/ bulu bubuk. Bulu ini hampir sama dengan bulu pada umumnya tetapi barbulaenya terpisah menjadi bubuk halus seperti bedak. Fungsi bulu ini belum jelas, tetapi pada saat burung melumasi bulu dengan cara menjilatinya, bulu bubuk membantu mengisolasi panas tubuh dan membantu menghangatkan telur saat pengeraman.
Semi plumae adalah kumpulan bulu
barbula yang letaknya tersembunyi di bawah bulu-bulu luar. Bistle adalah bulu
perasa berupa shaft yang memanjang melebihi bulu luar, ditemukan pada kepala
burung Caprimulgids dan burung penangkap serangga flycatchers. Bristle yang
menutupi lubang hidung terdapat pada burung pelatuk. Hal ini merupakan bentuk
adaptasi burung pelatuk agar partikel-partikel kayu tidak masuk saluran
pernafasan. Bristle pada burung hantu dan caprimulgids membantu mendeteksi
posisi sarang, tempat bertengger dan benda yang menghalangi. Fungsi bristle
didukung oleh adanya getaran dan tekanan reseptor didekat folikel bulu.
Bentuk bulu ekor burung pada saat tidak terbang bermacam-macam, antara lain berbentuk persegi, bertakik, bercabang, bulu sebelah luar memanjang, bulu ekor dengan raket, bulu tengah panjang, bundar, berbentuk cakram, berbentuk tingkatan, dan berujung runcing.
Bentuk bulu ekor burung pada saat tidak terbang bermacam-macam, antara lain berbentuk persegi, bertakik, bercabang, bulu sebelah luar memanjang, bulu ekor dengan raket, bulu tengah panjang, bundar, berbentuk cakram, berbentuk tingkatan, dan berujung runcing.
Sectio burung merpati (Columba livia) :
Burung merpati memiliki alat-alat
dalam seperti cor, esophagus, ingluvies, proventriculus, ventriculus,
intestinum tenue, caecum, rectum, hepar, pancreas, ren, pulmo, trachea yang
membentuk sistem organ diantaranya :
1.
Sistem
Cardiovasculare.
Sentralnya adalah cor yang ada di
linea mediana, yang berbentuk kerucut, dibungkus oleh oleh pericardium. Pada
aves tidak ada sinus venosus, pembuluh darahnya adalah venae dan arteriae yang
keluar dari ventriculum sebanyak 3 buah yaitu :
Ø Arteri anonima sinistra menuju ke
kiri.
Ø Arteri anonima dextra menuju ke
kanan.
Masing-masing arteri anonima
bercabang menjadi arteri carotis communis yang menuju ke kepala, arteri
pectoralis yang besar menuju ke musculus pectoralis mayor, arteri sublavia yang
menuju ke ketiak menjadi arteri axillaris dan yang menuju ke anggota muka
menjadi arteri branchialis.
Ø Aorta merupakan sisa dari archus
aorticus yang menuju ke kanan, sedangkan archus aorticus yang menuju ke kiri
telah hilang. Archus aortae itu melingkari bronchus dextrum lalu membelok ke
caudal menjadi aorta dorsalis.
Dari ventriculum dextrum yang keluar hanya sebuah arteri yaitu arteri pulmonalis yang selanjutnya pecah menjadi ramus dextrum menuju ke pulmo kanan dan ramus sinistrum menuju ke pulmo kiri.
Dari ventriculum dextrum yang keluar hanya sebuah arteri yaitu arteri pulmonalis yang selanjutnya pecah menjadi ramus dextrum menuju ke pulmo kanan dan ramus sinistrum menuju ke pulmo kiri.
- Sistem Digestorium.
Terbagi atas :
Ø Trachus digestivus: Terdiri atas
cavum oris yang di dalamnya ada lingua kecil runcing yang dibungkus oleh
lapisan zat tanduk, pharynx yang pendek, esophagus yang panjang dan melebar
menjadi ingluvies (tembolok) sebagai tempat penimbunan bahan makanan sementara
dan pelunakan. Dari ingluvies
masuk dalam proventriculus/ lambung kelenjar yang menghasilkan cairan lambung
(asam), ventriculus yang berdinding tebal berlapis jaringan epitel yang keras
di sebelah dalam dan menghasilkan sekresi, intestinum yang terbagi atas bagian
haluys dan bagian akhir adalah rectum, lalu kloaka dan yang terakhir adalah
anus.
Ø Glandulae digestoria.
Terdiri atas glandulae buccalis/
glandulae salivales (kelenjar ludah). Hepar sebagai salah satu kelenjar
pencernaan yang relatif besar, berwarna merah coklat dengan beberapa lobus,
yaitu lobus dexter dan sinister, tiap lobus memiliki satu ductus hepaticus yang
bermuara pada duodenum, vesica fellea sebagai penampung billus (empedu).
Pancreas terletak antara pars ascendens dan pars descendens doudeni. Biasanya
mempunyai 3 saluran yang bermuara pada pars ascendens doudeni.
Ø Sistematis pencernaan makanan pada
aves :
Mulut / paruh → Kerongkongan →
Tembolok → Lambung kelenjar→Lambung pengunyah → Hati → Pankreas → Usus
halus→Ususbesar→Usus buntu → Poros usus (rectum) → Kloaka.
3.
Sistem
urogenital.
Terdiri atas organa uropoetica dan
organa genitalia, yaitu :
o Organa uropoetica terdiri atas :
Ø ren (metanephros), berjumlah
sepasang dan masing-masing terdiri atas 3 lobi.
Ø ureter, berjumlah sepasang, menuju
ke caudal dan bermuara langsung dalam kloaka.
Ø kloaka adalah suatu ruangan yang
tunggal, dimana bermuara saluran-saluran kelamin, kencing dan makanan.
Ø bursa fabricli, terletak pada
dinding kloaka sebelah dorsal, tunggal, besar dan makin mengecil untuk kemudian
manghilang sama sekali.
o Organa genitalia, terdiri atas :
Ø ovarium, hanya yang sebelah kiri
saja.
Ø oviduct (saluran telur), merupakan
saluran lurus yang bermuara pada kloaka.
4.
Sistem
respiratorium.
Bagian-bagiannya adalah :
Ø nares (lubang hidung), berjumlah
sepasang, terdapat pada pangkal rostrum bagian dorsal.
Ø nares posteriores, meruapakan lubang
pada palatum.
Ø larynx, terdiri atas tulang rawan,
membatasi suatu ruangan yang disebut glottis, dihubungkan dengan rongga mulut
dengan perantaran celah yang disebut rima glottidis.
Ø trachea, berupa suatu pipa,
mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut annulus trachealis, tersusun sepanjang
trachea tadi ke arah caudal lalu bercabang menjadi bronchus dexter dan sinister
dimana tempat percabangannya disebut bifurcatia trachea.
Ø pulmo, berjumlah sepasang, relatif
kecil, hanya dapat mengembang sedikit dan melekat pada dinding dorsal thorax.
Pulmo dibungkus oleh selaput yang disebut pieura.
Ø kantong udara (sakus pneumatikus)
yang menyebar sampai ke leher, perut dan sayap. Kantong udara terdapat pada :
ü pangkal leher (servikal)
ü ruang dada bagian depan (toraks
anterior)
ü antar tulang selangka (korakoid)
ü ruang dada bagian belakang (toraks
posterior)
ü rongga perut (saccus abdominalis)
ü ketiak (saccus axillaris
Fungsi kantong udara :
·
membantu
pernafasan terutama saat terbang
·
menyimpan
cadangan udara (oksigen)
·
memperbesar
atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang
·
mencegah
hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak.
·
syrinx
(alat suara), terdapat pada bifurcation tracheae, tersusun dari beberapa
annulus trachealis yang paling caudal dan annulus branchialis yang paling
cranial.
- System nervosum
System nervosum pada Columba
livia terdiri atas system saraf pusat dan system saraf tepi. System saraf
pusat Columba livia terdiri dari otak yang bagian cerebrumnya berkembang
dengan baik. Pada system nervosun, encephalon (otak) secara relative
lebih besar bila dibandingkan dengan reptilian. Dibagian atas terdapat tiga
bagian yang pokok, yaitu :
ü Prosencephalon (bagian muka),
terbagi atas :
Telenchepalon (bagian muka)
Diencephalon (bagian belakangnya)
ü Mesencephalon (bagian tengah).
ü Rhombencephalon, terdiri dari :
Metencephalon (bagian atas)
Myencephalon (bagian tengah)
Kedudukan
Columba livia dalam susunan
sistematikanya:
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Aves
Sub class : Neornithes
Ordo
: Columbae
Familia : Columbidae
Genus : Columba
Spesies : Columba
livia
Varietas : Domestica
Columba livia berada dalam sistematika phylum chordata
karena sudah memiliki notochord atau chorda dorsalis. Dan phylum vertebrata
karena memilki endoskeleton di punggung berupa ruas-ruas tulang belakang atau
vertebrate, yang mengalami penulangan dan segmentasi. Columba livia digolongkan
ke dalam kelas aves karena burung merpati merupakan unggas atau burung. Burung
merupakan hewan berbulu dan bersayap yang pada umumnya dapat terbang. Dan
termasuk ordo columbiformes/columbae karena burung merpati merupakan burung
yang memiliki tembolok yang besar pemakan biji-bijian. Digolongkan family
Columbidae karena dari keluarga burung. Digolongkan genus Columba karena dari
bangsa burung.
Klarifikasi
sistem-sistem organ Columba livia
antara lain: inspectio, sectio, dan topografi. Inspectio berupa organ-organ luar,
bagian kepala/caput terdiri dari rostrum, nares, organon visus, cera, dan Porus acusticus externus (lubang
telinga luar). Bagian servix. Bagian truncus terdiri dari dorsum,
pectoral, ventrum/abdomen, extrimitas anterior/cranialis, extrimitas
posterior/caudalis, uropygium, papilla glandula, uropygialis, cloaca, sejumlah
bulu (plumae, plumulae, filoplumae. Dan bagian ekor terdiri dari sejumlah bulu
ekor. Sectio berupa organ dalam seperti system pencernaan, system respirasi,
system sirkulasi, system reproduksi, system skeleti, system nervosum. Dan
topografi menyatakan letak alat tubuh satu dengan alat tubuh lainnya
Persamaannya
burung merpati dengan jenis aves lain yaitu
adanya sayap dan bulu, memiliki kantung udara dan berkembang biak dengan
bertelur.
Perbedaannya
burung merpati dengan jenis aves lain adalah kemampuan untuk terbang, yaitu
pada burung penguin, unta, rea, kiwi dll tidak memiliki kemampuan untu terbang.
Perbedaan lainnya dilihat dari jenis habitat, dan jenis makanannya.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum
pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
- Tubuh burung dara/merpati terbagi atas caput, cervix, truncus, cauda dan sepasang extremitas yaitu extremitas anterior (sayap) dan extremitas posterior (kaki).
- Cavum oris burung dara terdiri dari maxilla dan mandibula.
- Bulu pada burung dara terbagi 3 macam, yaitu :
·
plumae
: calamus, rachis, umbilicus inferior, umbilicus posterior dan vexillum.
·
plumulae
: calamus, rachis, barbae dan barbulae.
·
filoplumae.
- Berdasarkan anatomi burung dara, terdapat beberapa sistem organ, yaitu :
·
sistem
cardiovaskuler : cor dan pembuluh darah.
·
sistem
digestorium : rostrum, cavum oris, pharynx, esophagus, ingluvies,
proventriculus, ventriculus, intestinum tenue dan crassum, hepar, pankreas dan
glandula salivales.
·
sistem
urogenital : ren, ureter, kloaka dan ovarium.
·
sistem
respiratorium : nares, larynx, trachea, pulmo, syrinx dan saccus pneumaticus.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymus.
2011. Animals zoology. (online).
http://www.chestofbooks.com/animals/zoology…via.html. Diakses
hari minggu tanggal 27
November 2011 pukul 11.00 WIB.
Kant, G. C., R. K. Carr.2001.
Comparative of the Anatomy Vertebrates Ninth Edition. Mc Graw
Hill Companies Inc.New York.
Radiopoetro.
1977. Zoologi. Jakarta: Erlangga
Soman, Arya, Tyson L. Hedrick and
Andrew A. Biewener. 2005. Regional Patterns of Pectoralis
Fascicle Strain in the Pigeon (Columba
livia) During Level Flight. Amerika: Harvard
University
Jasin, M. 1987.
Zoologi Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya
Terima kasih sekali^^
BalasHapusLaporan saya sungguh terbantu